KEANEKARAGAMAN HAYATI

Januari 14, 2016

1     DEFINISI KEANEKARAGAMAN HAYATI

Keanekaragaman hayati atau Biodiversitas dapat dilihat dengan adanya jenis/ spesies mahluk hidup (hewan, tumbuhan, mikroorganisme) serta semua proses ekologi dimana mereka berada.

Tingkat keanekaragaman hayati, antara lain :
a)      Keanekaragaman hayati tingkat gen
Menunjukan adanya variasi susunan perangkat gen dalam satu spesies. Keanekaragaman gen dalam satu spesies mahluk hidup yang menimbulkan variasi disebut varietas (tumbuhan) atau ras (hewan).
Contoh:  variasi jenis padi      : padi PB5, padi Atomita I, padi Atomita II, padi
                                                  VUTW.
               Variasi jenis anjing :  anjing herder, anjing pudel, anjing buldog.
b)      Keanekaragaman hayati tingkat spesies
Menunjukkan adanya beranekaragam macam jenis mahluk hidup dengan variasi yang berbeda antara spesies yang satu dengan yang lainnya dalam familia yang sama.
Contoh: Kacang hijau (Phaseolus radiatus)
              Kacang ercis (Pisum sativum)           famili yang sama : Papilionaceae
              Kacang buncis (Phaseolus vulgaris)
c)      Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem
Menunjukkan adanya variasi ekosistem di biosfer.
Contoh:  ekosistem padang rumput dan ekosistem gurun, hutan bakau, sawah.

2     SISTEM KLASIFIKASI MAHLUK HIDUP

2.1 Sistem Klasifikasi :
1. Sistem Alamiah  /Natural :
Dasar : persamaan-persamaan bentuk yang terlihat (morfologi).
Contoh : Theopratus (Bapak Botani) membagi dunia tumbuhan menjadi Kelompok perdu, semak, dan herba. 
-   mengelompokkan kuda, gajah, sapi, buaya, dalam hewan berkaki 4.
2. Sistem Buatan /Artifisial
Dasar : persamaan ciri yang mudah di lihat.
Contoh : Carolus Linnaeus (Bapak Taxonomi) mengelompokkan tumbuhan Berdasarkan alat reproduksi, habitat atau perawakkannya
            3. Sistem Filogenetik             
Dasar : sejarah asal usul makhluk hidup, jauh dekat hubungan kekerabatan takson.
Contoh : Charles Darwin ( Bapak Evolusi) membuat sejarah asal usul manusia.
Menurut Carolus Linneaus menyusun klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan struktur tubuh makhluk hidup. Struktur tubuh artinya bentuk dan susunan tubuh.

2.2 Klasifikasi Sistem Lima Kingdom

Pada tahun 1969, Robert H. Whittaker menyusun klasifikasi berdasarkan tingkatan organisme, susunan sel, dan cara pemenuhan makanannya. Whittaker mengklasifikasikan makhluk hidup dalam 5 kingdom, yaitu kingdom Monera, kingdom Protista, kingdom Fungi, kingdom Plantae, dan kingdom Animalia.

a.         Kingdom Monera
            Ciri umum kingdom Monera adalah tidak memiliki membran inti (prokariota). Organisme ini biasanya bersel satu dengan bagian-bagian inti yang tersebar di dalam protoplasmanya. Organisme yang termasuk anggota monera adalah bakteri dan ganggang hijau-biru ( Cyanophyta).

             b.        Kingdom Protista
            Ciri umum kingdom protista adalah memiliki membran inti (eukariota), dan umumnya bersel satu. Pada anggota protista yang bersel banyak  tak ada yang memiliki perkembangan jaringan organ. Organisme yang termasuk anggota protista adalah protozoa dan ganggang.
           
      c.         Kingdom Fungi
            Ciri umum kingdom fungi (jamur) adalah memiliki membran inti (eukariota), berdinding sel, tidak berklorofil, dapat menguraikan zat organik untuk makanannya. Semua jenis jamur merupakan anggota kingdom Fungi.

      d.         Kingdom Plantae

            Ciri umum kingdom Plantae adalah bersel banyak (multiseluler), memiliki membran sel (eukariota), dan berklorofil. Organisme  yang termasuk anggota plantae adalah lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), dan tumbuhan biji (Spermatophyta).


      e.         Kingdom Animalia
            Ciri umum kingdom Animalia adalah bersel banyak (multiseluler), memiliki membran inti (eukariota), tidak berklorofil, heterotrof, dan mampu berpindah tempat. Organisme yang termasuk anggota animalia adalah invertebrata (hewan tak bertulang belakang).

Berikut ini adalah gambar mahluk hidup dalam klasifikasi lima kingdom :


Bagan 1 Pengklasifikasian Mahluk Hidup

3     KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA

3.1    Memiliki fauna bertipe Oriental , Australia dan Peralihan.
§  Ciri hewan bertipe Oriental :
·   Tersebar di Indonesia Barat meliputi Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan.
·   Dibatasi oleh garis Wallacea.
·   Mamalia berukuran besar.
Contohnya : Gajah Sumatera (Eleps maximus sumatrensis)
                     Harimau Jawa (Panthera tigris sondaicus)
                     Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis)
·   Memiliki banyak jenis primata.
   Contohnya : Orang utan Sumatera (Pongo pygmaeus obelii)
                       Orang utan Kalimantan (Pongo pygmaeus pygmaeus)
·   Warna bulu burung kurang menarik dan tidak beragam.
Contohnya : Jalak Bali, Murai dan Elang Putih.

§  Ciri hewan bertipe Australia :
·   Tersebar di Indonesia Timur meliputi Maluku dan Papua.
·   Dibatasi oleh garis Webber.
·   Mamalia berukuran lebih kecil
·   Memiliki mamalia berkantung.
Contohnya : Walabi kecil (Dorcopsulus vanheurni)
                     Walabi semak (Thylogate bruijni)
                     Kangguru pohon (Dendrolagus ursinus)
·   Tidak ada primata
·   Warna burung lebih menarik.
Contohnya : Cendrawasih, kasuari, dan Kakatua Raja.

§  Ciri hewan bertipe Peralihan :
·   Transisi Oriental – Australia (Sulawesi dan Nusa Tenggara)
Contohnya : Komodo, Babi Rusa, Maleo, dan Anoa.

3.2    Memiliki flora bertipe Malesia.
Malesia merupakan suatu kawasan botani dunia yang meliputi : Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua New Guini dan Kepulauan Salomon.

Contohnya : Kayu ramin, meranti, keruing, dan beberapa Liana, durian serta mangga.

3.3    Memiliki hewan tumbuhan Endemik (yang tidak terdapat di negara
            lain).
Contohnya : Badak bercula satu, Babi rusa, Burung Maleo, dan Bunga   Rafflesia.
3.4   Memiliki Hewan dan Tumbuhan bersifat langka.

4     MANFAAT KEANEKARAGAMAN HAYATI

1.      Sebagai penghasil Sumber Daya Alam Hayati
a)      sumber kayu, sumber karbohidrat dan protein, sumber bahan obat dan kosmetik.
b)      Sumber plama nutfah (sumber gen).
c)      Sumber gen.
2.      Sebagai Sarana Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Pendidikan, Rekreasi dan wisata. Cotohnya : Kebun Raya Bogor dan Kebun Binatang.
3.      Manfaat aspek Sosial dan Budaya Masyarakat. Contohnya : budaya berburu babi, dan karapan sapi.
                                        
5  UPAYA PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

1.      Pelestarian secara in situ yaitu pelestarian organisme di dalam habitat aslinya. Berikut ini, beberapa macam in situ, antara lain :

a)      Hutan Lindung

b)      Cagar alam adalah konservasi khusus ditujukan untuk hewan dan tumbuhan yang perkembangbiakannya berlansung alami.
Contohnya : Cagar alam Dolok Sipirok di Sumatera Utara,
                     Cagar alam kepulauan Karimata di Kalimantan Barat.

c)      Suaka Margasatwa adalah tempat perlindungan satwa langka atau unik.
Contohnya : Suaka Margasatwa Rawa Singkil di NAD.

d)     Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli yang dikelola dengan sistem zonasi utnuk tujuan penelitian.
Contohnya : Taman Nasional Gunung Leuser di NAD,
                     Taman Nasional Kerinci Seblat di Sumatera Barat.

e)      Taman Laut
Contohnya : Taman Laut Bunaken.

2.      Pelestarian secara ex situ yaitu pelestarian organisme di luar habitat aslinya.
a. Kebun koleksi
b. Kebun plasma nutfah
c. Kebun Botani
d. Kebun Raya
e. Kebun Binatang

0 komentar:

Posting Komentar