1 DEFINISI KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman
hayati atau Biodiversitas dapat dilihat dengan adanya jenis/ spesies mahluk
hidup (hewan, tumbuhan, mikroorganisme) serta semua proses ekologi dimana
mereka berada.
Tingkat
keanekaragaman hayati, antara lain :
a) Keanekaragaman hayati tingkat gen
Menunjukan adanya variasi
susunan perangkat gen dalam satu spesies. Keanekaragaman gen dalam satu spesies
mahluk hidup yang menimbulkan variasi disebut varietas (tumbuhan) atau ras
(hewan).
Contoh: variasi jenis padi : padi PB5, padi Atomita I, padi Atomita
II, padi
VUTW.
Variasi jenis anjing : anjing herder, anjing pudel, anjing buldog.
b) Keanekaragaman hayati tingkat spesies
Menunjukkan adanya
beranekaragam macam jenis mahluk hidup dengan variasi yang berbeda antara
spesies yang satu dengan yang lainnya dalam familia yang sama.
Contoh: Kacang hijau
(Phaseolus radiatus)
Kacang ercis (Pisum sativum) famili yang sama : Papilionaceae
Kacang buncis (Phaseolus
vulgaris)
c) Keanekaragaman hayati tingkat ekosistem
Menunjukkan adanya variasi
ekosistem di biosfer.
Contoh: ekosistem padang rumput dan ekosistem gurun,
hutan bakau, sawah.
2 SISTEM KLASIFIKASI MAHLUK
HIDUP
2.1 Sistem Klasifikasi :
1. Sistem Alamiah /Natural :
Dasar :
persamaan-persamaan bentuk yang terlihat (morfologi).
Contoh : Theopratus (Bapak
Botani) membagi dunia tumbuhan menjadi Kelompok perdu, semak, dan herba.
- mengelompokkan kuda, gajah, sapi, buaya, dalam hewan berkaki 4.
- mengelompokkan kuda, gajah, sapi, buaya, dalam hewan berkaki 4.
2. Sistem Buatan /Artifisial
Dasar :
persamaan ciri yang mudah di lihat.
Contoh : Carolus Linnaeus
(Bapak Taxonomi) mengelompokkan tumbuhan Berdasarkan alat reproduksi, habitat
atau perawakkannya
3.
Sistem Filogenetik
Dasar : sejarah asal usul
makhluk hidup, jauh dekat hubungan kekerabatan takson.
Contoh : Charles Darwin (
Bapak Evolusi) membuat sejarah asal usul manusia.
Menurut
Carolus Linneaus menyusun klasifikasi makhluk hidup berdasarkan persamaan dan
perbedaan struktur tubuh makhluk hidup. Struktur tubuh artinya bentuk dan
susunan tubuh.
2.2 Klasifikasi Sistem Lima Kingdom
Pada tahun
1969, Robert H. Whittaker menyusun klasifikasi berdasarkan tingkatan organisme,
susunan sel, dan cara pemenuhan makanannya. Whittaker mengklasifikasikan
makhluk hidup dalam 5 kingdom, yaitu kingdom Monera, kingdom Protista, kingdom
Fungi, kingdom Plantae, dan kingdom Animalia.
a. Kingdom
Monera
Ciri umum kingdom Monera adalah tidak
memiliki membran inti (prokariota). Organisme ini biasanya bersel satu dengan
bagian-bagian inti yang tersebar di dalam protoplasmanya. Organisme yang
termasuk anggota monera adalah bakteri dan ganggang hijau-biru ( Cyanophyta).
b. Kingdom Protista
Ciri
umum kingdom protista adalah memiliki membran inti (eukariota), dan umumnya
bersel satu. Pada anggota protista yang bersel banyak tak ada yang memiliki perkembangan jaringan
organ. Organisme yang termasuk anggota protista adalah protozoa dan ganggang.
c. Kingdom Fungi
Ciri
umum kingdom fungi (jamur) adalah memiliki membran inti (eukariota), berdinding
sel, tidak berklorofil, dapat menguraikan zat organik untuk makanannya. Semua
jenis jamur merupakan anggota kingdom Fungi.
d. Kingdom Plantae
Ciri umum kingdom Plantae adalah bersel banyak (multiseluler), memiliki membran sel (eukariota), dan berklorofil. Organisme yang termasuk anggota plantae adalah lumut (Bryophyta), tumbuhan paku (Pteridophyta), dan tumbuhan biji (Spermatophyta).
e. Kingdom Animalia
Ciri umum kingdom Animalia
adalah bersel banyak (multiseluler), memiliki membran inti (eukariota), tidak
berklorofil, heterotrof, dan mampu berpindah tempat. Organisme yang termasuk
anggota animalia adalah invertebrata (hewan tak bertulang belakang).
Berikut ini adalah gambar mahluk hidup dalam klasifikasi lima kingdom :
3 KEANEKARAGAMAN
HAYATI DI INDONESIA
3.1 Memiliki
fauna bertipe Oriental , Australia dan Peralihan.
§
Ciri
hewan bertipe Oriental :
· Tersebar di Indonesia Barat meliputi
Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan.
· Dibatasi oleh garis Wallacea.
· Mamalia berukuran besar.
Contohnya : Gajah Sumatera
(Eleps maximus sumatrensis)
Harimau Jawa (Panthera
tigris sondaicus)
Harimau Sumatera (Panthera
tigris sumatrensis)
· Memiliki banyak jenis primata.
Contohnya : Orang utan Sumatera (Pongo
pygmaeus obelii)
Orang utan Kalimantan
(Pongo pygmaeus pygmaeus)
· Warna bulu burung kurang menarik dan tidak
beragam.
Contohnya : Jalak Bali, Murai
dan Elang Putih.
§
Ciri
hewan bertipe Australia :
· Tersebar di Indonesia Timur meliputi
Maluku dan Papua.
· Dibatasi oleh garis Webber.
· Mamalia berukuran lebih kecil
· Memiliki mamalia berkantung.
Contohnya : Walabi kecil
(Dorcopsulus vanheurni)
Walabi semak (Thylogate
bruijni)
Kangguru pohon
(Dendrolagus ursinus)
· Tidak ada primata
· Warna burung lebih menarik.
Contohnya : Cendrawasih,
kasuari, dan Kakatua Raja.
§
Ciri
hewan bertipe Peralihan :
· Transisi Oriental – Australia (Sulawesi
dan Nusa Tenggara)
Contohnya :
Komodo, Babi Rusa, Maleo, dan Anoa.
3.2 Memiliki flora bertipe
Malesia.
Malesia merupakan suatu
kawasan botani dunia yang meliputi : Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua New
Guini dan Kepulauan Salomon.
3.3 Memiliki hewan tumbuhan
Endemik (yang tidak terdapat di negara
lain).
Contohnya
: Badak bercula satu, Babi rusa, Burung Maleo, dan Bunga Rafflesia.
3.4 Memiliki Hewan dan Tumbuhan
bersifat langka.
4 MANFAAT
KEANEKARAGAMAN HAYATI
1. Sebagai penghasil Sumber Daya Alam Hayati
a) sumber kayu, sumber karbohidrat dan
protein, sumber bahan obat dan kosmetik.
b) Sumber plama nutfah (sumber gen).
c) Sumber gen.
2. Sebagai Sarana Pengembangan Ilmu
Pengetahuan, Pendidikan, Rekreasi dan wisata. Cotohnya : Kebun Raya Bogor dan
Kebun Binatang.
3. Manfaat aspek Sosial dan Budaya
Masyarakat. Contohnya : budaya berburu babi, dan karapan sapi.
5 UPAYA
PELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI
1. Pelestarian secara in situ yaitu pelestarian
organisme di dalam habitat aslinya. Berikut ini, beberapa macam in situ, antara
lain :
a) Hutan Lindung
b) Cagar alam adalah konservasi khusus ditujukan
untuk hewan dan tumbuhan yang perkembangbiakannya berlansung alami.
Contohnya : Cagar alam Dolok
Sipirok di Sumatera Utara,
Cagar alam kepulauan
Karimata di Kalimantan Barat.
c) Suaka Margasatwa
adalah tempat perlindungan satwa langka atau unik.
Contohnya : Suaka Margasatwa
Rawa Singkil di NAD.
d) Taman Nasional adalah
kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli yang dikelola dengan
sistem zonasi utnuk tujuan penelitian.
Contohnya : Taman Nasional
Gunung Leuser di NAD,
Taman Nasional Kerinci
Seblat di Sumatera Barat.
e) Taman Laut
Contohnya : Taman Laut
Bunaken.
2. Pelestarian secara ex situ yaitu pelestarian
organisme di luar habitat aslinya.
a. Kebun koleksi
b. Kebun plasma nutfah
c. Kebun Botani
d. Kebun Raya
e. Kebun Binatang
0 komentar:
Posting Komentar