Tengkorak Takdir ditelaah secara nalar adalah sebuah teknik yang sungguh muskil. Memiliki berat sekitar 5 kg dan meniru secara sempurna tulang tengkorak wanita. Menurut para ilmuwan, tidaklah mungkin benda ini dibuat tanpa menggunakan metode modern, padahal kebudayaan bangsa Maya belum diketahui telah memiliki peradaban modern.
Tengkorak ini telah menjadi sesuatu yang menarik bagi para ahli dari berbagai disiplin ilmu selama beberapa tahun ini – meskipun demikian ada yang memperkirakan benda ini buah karya dari “kelompok esoteric kuno” dengan “kemampuan supernormalnya” seperti telekinesis.
Ada berbagai analisa yang berbeda terhadap Tengkorak ini. Salah satu misteri yang tidak terpecahkan adalah kristal kwarsa dan tingkat kekerasan yang mencapai nilai 7 dari skala Mohs (yaitu sebuah cara pengukuran kekerasan suatu materi yang berkisar dari 0 hingga 10). Sungguh mengherankan benda ini jika dipahat tanpa menggunakan peralatan modern yang terbuat dari batu ruby ataupun intan.
Sebuah penelitian telah dilakukan oleh perusahaan Amerika, Hewlett-Packard pada tahun 1970-an, mereka menemukan bahwa untuk mencapai tingkat kesempurnaan seperti itu, tengkorak ini harus diasah oleh erosi pasir selama 300 tahun.
Secara nalar dapatkah bangsa Maya membuat benda yang membutuhkan waktu selama 3 abad untuk melihatnya secara utuh? Satu hal yang pasti Tengkorak Takdir ini bukan satu-satunya yang ditemukan. Beberapa diantaranya ditemukan diberbagai belahan dunia dan terbuat dari bahan yang berlainan.
Sebuah tengkorak yang terbuat dari batu giok, namun dalam skala yang agak lebih kecil dari tengkorak manusia, telah ditemukan didaerah Tiongkok/Mongolia. Usianya diperkirakan 2200 hingga 3500 tahun sebelum masehi.
Tentu saja, ada sejumlah orang yang meragukan keautentikannya benda-benda ini, namun begitu ada hal yang tidak bisa dipungkiri: fenomena tengkorak kristal dan benda artifak lainnya akan terus menjadi subyek yang menarik untuk diselidiki.
0 komentar:
Posting Komentar