Selama zaman es di 20 ribu tahun silam, Bumi menjadi planet yang ‘langsing’. Selama periode geologis pengurangan jangka panjang suhu permukaan dan atmosfer Bumi, berat lembaran es di Bumi mengubah bentuk kerak dan mantel Bumi yang menyebabkan Bumi membuncit di bagian tengah.
Bentuk Bumi tak sepenuhnya bulat seperti dilaporkan Dailymail. Hal ini bisa dilihat dari hamparan kilometer Kutub Utara yang lebih dekat inti planet dibanding garis Ekuator. Efek penggemukan ini diyakini terjadi setelah Zaman Es yang membuat Bumi makin bulat.
Menurut National Geographic, tonjolan di Ekuator menyusut kurang dari satu millimeter tiap tahun. Namun, melihat pengukuran satelit Gravity Recovery and Climate Experiment (GRACE), efek ini ternyata terbalik.
Tingkat melelehnya es di Kutub Utara dan Selatan yang jumlahnya mencapai 382 miliar ton es setahun ternyata melawan efek pelangsingan tersebut.
mungkin lama-lama semua es di kutub akan mencair dan semua dataran terendam jika pemanasan suhu bumi terus meningkat.
bagai mana nasib manusia jika hal itu terjadi????
selamat berfikir... :)
Bentuk Bumi tak sepenuhnya bulat seperti dilaporkan Dailymail. Hal ini bisa dilihat dari hamparan kilometer Kutub Utara yang lebih dekat inti planet dibanding garis Ekuator. Efek penggemukan ini diyakini terjadi setelah Zaman Es yang membuat Bumi makin bulat.
Menurut National Geographic, tonjolan di Ekuator menyusut kurang dari satu millimeter tiap tahun. Namun, melihat pengukuran satelit Gravity Recovery and Climate Experiment (GRACE), efek ini ternyata terbalik.
Tingkat melelehnya es di Kutub Utara dan Selatan yang jumlahnya mencapai 382 miliar ton es setahun ternyata melawan efek pelangsingan tersebut.
mungkin lama-lama semua es di kutub akan mencair dan semua dataran terendam jika pemanasan suhu bumi terus meningkat.
bagai mana nasib manusia jika hal itu terjadi????
selamat berfikir... :)
2 komentar:
bahaya tuh,,
yg berusaha memperbaiki gak sebanding sama yg merusak
>.<
thats right
Posting Komentar